Narrative
Paradigm
Manusia adalah hewan yang sedang bercerita. Fisher
berpikir bahwa komunikasi manusia mengungkap sesuatu yang lebih mendasar dari
rasionalitas, rasa ingin tahu, atau kapasitas penggunaan symbol. Konsep good
reason dari Fisher, ia menyatakan bahwa memberikan alasan yang baik itu lebih
memberi dampak apabila disampaikan dengan bercerita daripada ketika hal itu
mengumpulkan bukti atau mengkonstruksi argumentasi yang kaku.
NARRATION
AND PARADIGM: DEFINING THE TERMS
Narasi adalah komunikasi yang berakar pada ruang dan
waktu. Ini mencakup setiap aspek kehidupan kita dan kehidupan orang lain dalam
hal karakter, motif, dan tindakan. Fisher mendefinisikan narasi sebagai
tindakan simbolis — kata-kata atau perbuatan — yang memiliki urutan dan makna
bagi mereka yang hidup, membuat, atau menafsirkannya.
paradigma adalah model universal yang membuat
orang-orang memandang kejadian melalui lensa interpretif umum.
PARADIGM
SHIFT: FROM A RATIONAL-WORLD PARADIGM TO A NARRATIVE ONE
Paradigma dunia rasional ialah Pendekatan ilmiah
atau filosofis terhadap pengetahuan yang menganggap manusia logis, mengambil
keputusan berdasarkan bukti dan garis argument.
Fisher mencatat lima asumsi dari paradigma dunia
rasional:
1. Orang
pada dasarnya rasional.
2. Kami
membuat keputusan atas dasar argumen.
3. Jenis
situasi berbicara (legal, ilmiah, legislatif) menentukan jalannya argumen kita.
4. Rasionalitas
ditentukan oleh seberapa banyak yang kita ketahui dan seberapa baik kita
berdebat.
5. Dunia
adalah seperangkat teka-teki logis yang dapat kita pecahkan melalui analisis
rasional.
NARRATIVE
RATIONALITY: COHERENCE AND FIDELITY
Rasionalitas narasi adalah suatu cara untuk
mengevaluasi nilai cerita berdasarkan pada standar kembar dari narrative
coherence dan narrative fidelity.
Narrative
Coherence
Koherens naratif adalah apakah kita bisa
mengandalkan karakter yang bertindak dalam cara yang baik. Kita cenderung untuk
percaya pada cerita orang yang menunjukkan keberlanjutan dari pikiran, motif,
dan tindakan. Koherensi naratif berkaitan dengan seberapa besar cerita bisa
meyakinkan pendengarnya. Sebuah cerita disebut sebagai satu kesatuan ketika
kita yakin bahwa narrator tidak meninggalkan detil-detil penting.
Narrative Fidelity
Narrative fidelity atau kebenaran naratif
adalah kualitas cerita yang menyebabkan kata-kata yang menyentuh perasaan
pendengar. Sebuah cerita memiliki kebenaran ketika ia terdengar benar pada
pengalaman pendengar.
5 isu yang berkaitan dengan nilai-nilai. Fisher
mengatakan bahwa kita fokus pada:
1. Nilai
yang melekat pada pesan.
2. Relevansi
dari nilai-nilai itu untuk pengambilan keputusan.
3. Konsekuensi
dari melekatnya kita pada nilai-nilai itu.
4. Tumpang-tindihnya
dengan pandangan dunia para audiens.
5. Kesesuaian
dengan apa yang dipercaya audiens.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar